Alat berat adalah faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan insan dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga akibat yang diperlukan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.
![]() |
Alat Berat di Proyek Konstruksi. |
A. Pengklasifikasian Alat Berat
1. Pembagian terstruktur mengenai Fungsional Alat Berat
Pembagian terstruktur mengenai fungsional alat berat adalah pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Alat Pengolah Huma
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih adalah lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Kalau pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
B. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini ialah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
C. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat cloth ke dalamnya.
Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut fabric karena alat ini dapat mengangkut cloth secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.
D. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini ialah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan cloth dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer ialah alat pemindah fabric.
E. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat ialah tamping roller, pneumatic-tired curler, compactor, dan lain-lain.
F. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya ialah batuan bergradasi, s***n, beton, dan aspal.
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini ialah crusher. Alat yang dapat mencampur fabric-fabric di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material mirip concrete batch plant dan asphalt mixing plant.
G. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya ialah untuk menempatkan material pada kawasan yang ditentukan. Di kawasan atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini ialah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
2. Pembagian terstruktur mengenai Operasional Alat Berat
Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu kawasan ke kawasan lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian pembagian terstruktur mengenai alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak adalah bagian dari alat berat yang menerjemahkan akibat dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut ialah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt adalah alat penggerak pada conveyor belt.
B. Alat Tidak aktif
Alat berat yang terrmasuk di dalam pembagian terstruktur mengenai ini ialah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.
B. Faktor-faktor yang Menghipnotis Pemilihan Alat Berat
Pemilihan alat berat dilakukan padatahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat adalah aspect penentu. Nir semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang sempurna sangatlah diharapkan.
Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan akibat yang tidak sesuai dengan agenda.
Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa issue yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara ialah sebagai berikut:
1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya mirip menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.
2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
Four. Restriksi dari metode yang digunakan
Restriksi yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai facts membuat pemilihan alat dapat berubah.
5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan adalah thing penting di dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.
7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga adalah hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.
Eight. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis cloth yang akan dikerjakan dapat menghipnotis alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.
9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik adalah factor lain yang menghipnotis pemilihan alat berat.
C. Alat Berat pada Banyak sekali Jenis Proyek Konstruksi
Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat ialah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.
1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung ialah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain.
Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga acapkali digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.
2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck.
Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.
3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain ialah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.
Four. Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Nah, itu tadilah sedikit ilmu yang mampu kami bagikan perihal alat berat: pembagian terstruktur mengenai, faktor dalam pemilihan alat berat serta jenis-jenis alat berat. Semoga bermanfaat.
Berlangganan replace artikel terbaru thru e mail:

Saya seorang arsitek yang senang membaca dan menulis. Saya bergabung dengan HC-Arsitekrumah.com sebagai Penulis dan Editor. Saya akan selalu sharing informasi mengenai dunia arsitektur. Jika ada pertanyaan bisa menghubungi saya melalui halaman contact.